![gunung2](http://tegarprajaksa.com/wp-content/uploads/2013/02/gunung2.jpg)
“Motivation is what gets you started, habits is what keep you going.
Motivasi memacu keberanian Anda untuk melangkah, sedangkan kebiasaan menjadikan Anda terus melangkah.”
~ FitnessFirst Club
Menceritakan impian dan kemungkinan-kemungkinan kesuksesan besar
pasti sangat menyenangkan. Tak jarang waktu kita habis hanya untuk
membuat perkiraan-perkiraan atau wacana dari A sampai Z. Terkadang
sampai kita lupa makan dan minum apalagi menunaikan tanggung jawab yang
harus kita selesaikan.
Realitas tersebut akan bertolak belakang bila sudah sampai pada tahap
realisasi atau pelaksanaan. Mencanangkan target dan strateginya saja
mungkin kita sudah mulai enggan. Seringkali pada tahap selanjutnya kita
akan kehilangan fokus dan kemauan.
Tidak mengherankan bila tindakan permulaan untuk mewujudkan impian
yang sudah dibicarakan sampai mulut berbusa-busa tadi tidak menghasilkan
apa-apa. Kalaupun langkah permulaan sudah cukup baik, tetapi bila pada
pelaksanaan berikutnya fokus sudah terpecah dan kemauan mengendor maka
hasilnya juga tidak akan memuaskan.
Motivasi memang sangat penting bagi siapapun di dunia ini untuk
menggugah inspirasi dan semangat seseorang meraih bermacam-macam impian.
Tetapi inspirasi tidak akan cukup bermanfaat mengantarkan seseorang ke
gerbang keberhasilan, bila semangat atau kemauan yang timbul hanya
bertahan dalam hitungan jam atau hanya pada tahap permulaan saja.
Semangat atau kemauan tak hanya dibutuhkan pada proses menciptakan
wacana atau impian, melainkan sampai ke proses merealisasikan program
kerja dan mencapai keberhasilan bahkan sampai ribuan tahun berikutnya.
Dalam hal ini saya mempunyai tiga langkah guna menyiasati agar
semangat atau kemauan tersebut terus berkobar sampai impian yang kita
inginkan tercapai. Langkah yang pertama adalah memulai dari diri
sendiri. Artinya kita harus belajar bertanggung jawab penuh atas
kehidupan dan masa depan diri sendiri. “The price of greatness is
responsibility – Satu bagian dari kesuksesan adalah sikap yang
bertanggung jawab,” kata Winston Churchill.
Mengapa demikian? Karena langkah tersebut akan menjadikan kita tidak
berusaha mengandalkan orang lain, sehingga kita lebih disiplin dalam
menjalankan tanggung jawab. Terlebih lagi kita tidak akan pernah
berusaha mencari-cari alasan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab
tersebut. Tetapi jika kita tidak dapat bertanggung jawab pada diri
sendiri, tentu saja kita tidak akan pernah berhasil atau mampu memikul
tanggung jawab yang lebih besar dengan baik misalnya dalam lingkup
keluarga, perusahaan atau bahkan negara. Memulai dari diri sendiri harus
diikuti dengan keseriusan, dalam arti menjalankan dengan penuh
kesungguhan sampai benar-benar mendapatkan hasil yang diharapkan.
Sesuatu yang paling mudah sekalipun akan terasa sulit bila kita kurang
serius menjalankannya. Sebaliknya segala sesuatu yang sangat sulit akan
dapat diselesaikan dengan baik berkat keseriusan kita.
Mao Tzu Zhong menyatakan bahwa keseriusan memiliki kekuatan yang
sangat dahsyat. Karena keseriusan mampu menjadikan kita ahli atau
menguasai bidang yang sedang kita tekuni. Ditandaskan pula oleh Dr.
Frank Richards dengan pendapatnya, “All big things in this world are
done by people who are naive and have an idea that is obviously
impossible. – Sungguh tidak mungkin semua karya yang menakjubkan di
dunia ini dihasilkan oleh orang-orang yang tidak berpengalaman dan
mempunyai sebuah ide saja.”
Para ahli mampu menciptakan karya mengagumkan bukan dalam sehari,
melainkan bertahun-tahun mengerjakan bidang yang mereka tekuni dengan
penuh kesungguhan. Para tokoh usahawan sukses semisal Prof. Dr. H
Sukamdani Sahid Gitosardjono, Martha Tilaar, Einstein dan lain-lain
sebagainya adalah orang-orang yang menekuni bidang mereka dengan penuh
keseriusan sebelum akhirnya berhasil dan terkenal. Tak ada salahnya
meniru keseriusan mereka dalam melaksanakan pekerjaan kita daripada
sekedar mengagumi dan bermimpi sukses seperti mereka.
Inspirasi dan semangat akan terus berkobar bila kita fokus pada
bidang tertentu. Terlalu banyak fokus akan menyebabkan energi terbagi,
sehingga bukan kreativitas, ide yang muncul melainkan rasa frustasi.
Bila kita benar-benar fokus pada bidang yang sedang kita tekuni maka
akan muncul kreativitas, ide cerdas dan solusi-solusi yang cemerlang dan
sangat potensial meningkatkan suhu semangat juang dan kerja kita.
Ketiga langkah tersebut cukup efektif meningkatkan semangat juang
kita hingga mencapai tujuan bahkan untuk mencapai target-target
selanjutnya. Daripada terus berangan-angan dan dibayangi ketakutan,
lebih baik segeralah menyusun langkah kerja, lalu bekerja dengan baik
dan bersemangat walau apa pun tantangan yang harus dihadapi. Bila kita
sudah berhasil mencapai tujuan, maka pada saat itulah kita akan
menyadari sesuatu memang nampak sulit sebelum dikerjakan.
0 komentar:
Posting Komentar